Kamera CCTV low end umumnya menggunakan CMOS /Complementary metal oxide semiconductor dengan harga yang sangat murah, dibandingkan DIS /Digital Image System dan CCD/ Charge-coupled device. Seiring perkembangan teknologi chipset, CMOS dikembangkan menjadi DIS dengan sistem SOC untuk mengejar kemampuan CCD dalam detail , warna, durability, maturity dan ketajaman dengan harga lebih murah.
Unit kamera CCTV DIS yang beredar di pasar umumnya dengan resolusi 520 TVL, 600 TVL, 700 TVL, 800 TVL, 1000 TVL (Sony 138+FH 8520) dengan dilengkapi IR-CUTuntuk hasil visual yang lebih BAIK saat IRDA/ infra red LED menyala. Beberapa assembler kamera CCTV DIS menggunakan chipset seri BYD, OV, PIXELPLUS- PC, HT, MT9V139 / M139, SONY dengan DSP AVS, FH 8510-untuk low end class atauFH 8520- untuk high end class yang dapat menghasilkan kualitas, warna, ketajaman gambar yang berbeda-beda. Bahkan ada beberapa CCTV assembler telah menggunakan komponen HDIS untuk menghasilkan gambar lebih tajam daripada kamera CCTV DIS standard.
Perbedaan secara struktur perakitan kamera CCTV, kamera CCTV CCD tidak dilengkapi IR cut (karena tidak diperlukan), sedangkan CMOS /DIS sangat membutuhkan IR cut untuk menyaring sinar infra red agar tampilan gambar kamera tidak tampak hijau /ungu.
Cara paling mudah dalam membedakan kamera CCD palsu (CMOS/DIS) tanpa membuka casing kamera adalah saat IR cut aktif/bekerja bersamaan lampu led Infra red menyala , maka akan terdengar bunyi “klik /ceklek”.
Apabila terdengar bunyi seperti itu, maka kamera tersebut adalah kamera CCTV DIS /CMOS
Mengingat
harga komponen DIS dengan resolusi lebih tinggi dan harga murah
daripada komponen CCD, maka beberapa assembler CCD board chipset SHARP
dan SONY lebih memfokuskan pengembangan ke CCD high resolution 600/ 700
TVL seperti Sony Effio-E.
Komponen
chipset CCD 420 – 480 TVL produksi SHARP dan SONY telah mulai
mengalami diskontinu / kelangkaan di pasaran assembler kamera CCTV untuk
saat ini.
EmoticonEmoticon